Gempar... Seorang Pemuda Yang Menikahi Nenek-Nenek
Sebagian orang menganggap cinta itu buta. Demi cinta, seseorang rela menerobos batas apapun, termasuk batas usia.
Diwartakan Nairobigossip, mungkin seperti itulah terjadi pada diri Steven Tikubuwana, pemuda gelandangan berusia 27 tahun, warga Republik Uganda, Afrika Timur.
Dia mengabarkan akan menikahi wanita pujaan hatinya, Zaituni Nakanda, janda sekaligus nenek berusia 70 tahun, dari negara yang sama.
[STEVEN TIKUBUWANA DAN ZAITUNI NAKANDA. FOTO: NAIROBIGOSSIPS.COM]
Usia keduanya memang terpaut sangat jauh, beda 43 tahun.
Akibatnya, perbedaan usia itu membuat rencana pernikahan ini ditentang pihak keluarga Steven. Keluarga mempersoalkan perbedaan usia.
“Cinta tidak mengenal perbedan usia. Kami memang saling mencintai. Itulah hal terpenting dalam pernikahan,” kata Steven.
Zaituni dianggap bukan sebagai calon istri ideal melainkan sebagai nenek. Namun, Steven beralasan, walau nenek, Zaituni sangat peduli dan setia.
Sementara, di kalangan warga Uganda, rencana ini menjadi buah bibir bak gosip pernikahan selebriti.
Kendati demikian, Steven dan nenek Zaituni tak menghiraukan apa kata orang dan tentangan dari dalam keluarga karena saling mencintai.
Tinggal Seatap
Walaupun belum resmi menikah, namun keduanya telah tinggal seatap.
Mereka tinggal di sebuah apartemen di Kota Mukono, Uganda. Apartemen itu dimiliki Zaituni.
Berdasarkan gosip warga, Steven menikahi Zaituni karena mengincar apartemen itu.
Sebelumnya, Steven adalah pemuda tunawisma. Dia menjadi tunawisma selama sekitar dua bulan karena kehilangan pekerjaan.
Tiba-tiba dia menemukan si nenek itu dan mau menerimanya dalam kondisi demikian.
Kabarnya, Zaituni menerima cinta Steven karena telah puluhan tahun menjanda.
Dia merencanakan menikah lagi sejak 20 tahun lalu. Calon suami idamannya saat itu adalah pemuda.
Tuhan ternyata mempertemukannya dengan Steven walau Steven memiliki dua anak.
Tak Masalah
Menurut Barbie Adler, makcomblang profesional dan pendiri Selective Search, perbedaan usia dalam urusan percintaan, kini tak lagi menjadi soal.
Perbedaan usia telah membaur dengan kecocokan, gaya hidup, tujuan yang ingin dicapai, vitalitas, dan ketertarikan serta minat.
Dalam kondisi tertentu, perbedaan usia yang bahkan terpaut jauh bisa dileburkan.
“Usia bukan masalah ketika terkait dengan tingkat kedewasaan. Para klien kami, baik pria maupun wanita, bahkan mencari pasangan yang memiliki perbedaan usia rata-rata 10 hingga 15 tahun,” tutur Adler, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Terapis pernikahan dan keluarga Dr Sheri Meyers mengungkapkan, pada dasarnya perbedaan usia bukan merupakan masalah yang dikatakan serius.
Pasangan dengan perbedaan usia yang cukup jauh bisa saja membangun hubungan dan rumah tangga yang harmonis nan bahagia.
“Namun, Anda harus benar-benar jelas tentang harapan, impian, dan keinginan Anda sejak awal. Masalah utama yang dialami para pasangan dengan usia yang terpaut jauh adalah ketidakserasian pengalaman hidup dan tujuan yang ingin dicapai dalam hal pernikahan, keturunan, gaya hidup, maupun kebebasan,” kata Meyers.
Misalnya, istri yang usianya jauh lebih muda ketimbang suami mungkin mengharapkan keturunan pada masa mendatang.
Namun, jika sang suami yang lebih tua dan merasa sudah pernah merasakan suka duka dalam membesarkan anak barangkali kurang tertarik untuk memiliki keturunan.
Selain itu, ada pula masalah penuaan yang menjadi sandungan dalam hubungan dengan perbedaan usia mencolok.
Menurut Meyers, semakin lebar perbedaan usia antara suami dan istri, maka harus semakin disadari penuaan alami yang hadir seiring bertambahnya usia.
Anda bisa saja sedang berada di puncak karier, tetapi suami sudah mulai memasuki masa pensiun.
Pun pasangan masih harus menemui tantangan ketika harus memperkenalkan pasangan kepada teman, keluarga, maupun orang-orang yang berada dalam lingkaran sosial.
“Keluarga dan teman bisa saja menganggap hubungan Anda tidak serius atau berpikir bahwa hubungan Anda cuma selingan,” kata Adler.
Terlepas dari perbedaan usia, ikatan cinta yang kuat akan memengaruhi kehidupan yang Anda jalani.
Yang penting, Anda menghabiskan sisa hidup Anda dengan seseorang yang mencintai, melindungi, dan mendukung Anda sepenuhnya.
Bukan usia yang menentukan, melainkan kedewasaan.(*)